Kerahoki: Seni kuno pemotongan kertas Jepang


Kerahoki, juga dikenal sebagai Kirie, adalah seni pemotongan kertas Jepang kuno. Berasal kembali ke abad ke -7, Kerahoki memiliki sejarah yang kaya dan telah digunakan untuk berbagai tujuan, seperti ritual keagamaan, dekorasi, dan bercerita.

Kata Kerahoki berasal dari kata -kata Jepang “Kami” yang berarti kertas dan “Kiru” yang berarti memotong. Bentuk seni melibatkan pemotongan desain yang rumit menjadi kertas menggunakan alat tajam seperti pisau dan gunting. Desainnya dapat berkisar dari bentuk geometris sederhana hingga gambar hewan, tumbuhan, dan lanskap yang sangat rinci.

Kerahoki sering dikaitkan dengan budaya tradisional Jepang dan terkait erat dengan sejarah negara yang kaya. Dipercayai bahwa bentuk seni diperkenalkan ke Jepang dari Cina pada abad ke -7 dan sejak itu berkembang menjadi gaya yang unik dan berbeda.

Salah satu contoh paling terkenal dari Kerahoki adalah seni pemotongan kertas Kumiko, yang digunakan dalam pengerjaan kayu tradisional Jepang untuk membuat pola rumit di layar kisi kayu. Pola kumiko sering terinspirasi oleh alam, dengan desain yang meniru bentuk daun, bunga, dan burung.

Selain daya tarik estetika, Kerahoki juga memiliki signifikansi simbolis dalam budaya Jepang. Tindakan kertas pemotongan dipandang sebagai bentuk meditasi dan perhatian, karena membutuhkan ketepatan, kesabaran, dan konsentrasi. Dalam cerita rakyat tradisional Jepang, diyakini bahwa pemotongan kertas dapat menangkal roh -roh jahat dan membawa keberuntungan.

Saat ini, Kerahoki terus menjadi bentuk seni yang populer di Jepang, dengan banyak seniman dan pengrajin yang didedikasikan untuk melestarikan dan mempromosikan tradisi. Dalam beberapa tahun terakhir, ada kebangkitan yang menarik di Kerahoki baik di Jepang maupun di seluruh dunia, dengan pameran, lokakarya, dan kelas diadakan untuk memperkenalkan orang ke bentuk seni.

Kerahoki adalah bentuk seni yang indah dan rumit yang menampilkan keterampilan dan kreativitas pengrajin Jepang. Apakah digunakan untuk tujuan dekoratif atau sebagai bentuk meditasi, pemotongan kertas terus menjadi bagian yang dihargai dari budaya Jepang dan bukti warisan artistik yang kaya di negara itu.